MELAWAN
TERORISME DENGAN SIASAT SISTEMATIS
Ririn Erviana
Aktivis Dakwah
Kampus STAIN Jurai Siwo Metro
Ketika membahas
mengenai teroris langsung terbesit dalam benak kita, bahwa teroris itu identik dengan pakaian
hitam bercadar yang notabene mereka mirip dengan wanita-wanita muslim yang
menutup auratnya. Mereka menggunakan pakaian seperti itu sebagai penyamaran
agar orang-orang muslim tidak mengetahui bahwa dia adalah teroris, karena dia
tampak seperti seorang muslim. Bahkan terlihat seperti muslim sejati yang tidak
ada bedanya dengan mereka yang para wanita muslim yang menutup aurat. Para
terorisme sering mengatasnamakan agama dengan mengatakan bahwa mereka adalah
para mujahidin yang hendak berjihad di jalan Allah, bahkan ada yang mengaku
sebagai utusan Allah atau Nabi. Padahal sejatinya hendak menghancurkan kesatuan
umat Islam. Adapun makna jihad di jalan Allah itu sendiri hakikatnya jauh dari
tindakan-tindakan kekerasan yang menimbulkan banyak pertumpahan darah.
Sebagai seorang
muslim kita ketahui bersama bahwa Islam sangat mengajarkan adanya cinta dan
kasih sayang antar sesama saudara atau sesama muslim. Tetapi para teroris
justru tidak pernah peduli dengan kasih sayang, mereka sama sekali tidak
berperikemanusian, menghancurkan apapun yang dikehendaki tanpa peduli apapun.
Terorisme adalah upaya untuk menghancurkan kesatuan pemuda Islam dengan
berbagai cara, agar para pemuda Islam terpecah belah, setelah terpecah belah
mereka tidak memiliki kekuatan yang maksimal yang kemudian akan dengan mudah
menghancurkan kesatuan umat Islam. Kita sebagai pemuda muslim harus bersemangat
untuk melawan terorisme yang hendak memecah-belahkan kesatuan kita, berani
menentang perbedaan pendapat dan juga sugesti-sugesti yang mereka berikan
dengan maksud untuk mengacaukan kebiasaan para kaum muslimin.
Melawan
terorisme tidak serta merta kita harus pergi berperang kemudian menimbulkan
pertumpahan darah karena peperangan tersebut. Dalam melawan teroris kita harus
mengerti betul mengenai seluk beluk ataupun akar masalah yang memicu sebuah
terorisme tersebut. Pun juga kita harus menyusun strategi yang sistematis guna
mendapatkan cara yang jitu dalam melawan tindakan terorisme, selain dengan
kekuatan fisik tapi kita juga memerlukan banyak kekuatan intelektual.
Dalam
menghancurkan sesuatu para teroris mengedepankan senjata psikologis manusia,
untuk menciptakan kepanikan dan kericuhan dengan cara yang halus, atau mungkin
bisa disebut dengan soft war (perang halus) artinya mereka menggunakan
teror-teror (pengaruh) untuk membuat orang-orang merasa ketakutan yang kemudian
mengusik kelompok-kelompok tertentu bahkan kalangan pemuka agama.
Penanganan
dalam melawan terorisme tidak akan tuntas jika tidak menyentuh akar persoalan
terorisme dan juga tidak menggunakan siasat yang sistematis . Oleh karena
itu, sebagai seorang pemuda yang menjadi
pemimpin, kita harus memperkuat visi dan misi kita sebagai uman Islam yang
mempunyai iman kuat untuk menolak sugesti-sugesti mereka. Kita harus
menghindari pandai mem-filter (menyaring) paham-paham radikal yang
hendak mempengaruhi kita dengan sugesti-sugesti tertentu. Untuk menggoyangkan
visi dan misi ataupun Iman kita terhadap sang Rabb Allah swt.
Penanganan
tindakan terorisme harus segera kita tuntaskan dengan menyentuh akar permasalah
dan kemudian menyusun strategi terbaik secara sistematis supaya proteksi kita
sebagai umat muslim kuat dan mampu melawan sugesti-sugesti mereka. Sebagai
seorang pemuda yang memiliki kekuatan fisik, mental juga intelektual yang
tinggi haruslah kritis memahami paham-paham radikal yang muncul, serta tidak mudah terpengaruh
dengan hal-hal baru yang notabene bertolak belakang dengan ajaran kita umat
Islam. Para teroris sengaja menfaatkan para pemuda untuk memberikan hal-hal
baru agar menggoyahkan iman mereka, sehingga para pemuda mengalami perang
psikologis yang rentan menimbulkan kepanikan dan kericuhan yang kemudian
mengusik kelompok-kelompok bahkan kalangan pemuka agama.
Oleh karenanya,
sebagai seorang pemuda muslim yang masih fresh hendaknya kita
membentengi diri dan juga memperkuat
iman kita serta berpikir kritis mengenai hal-hal baru. Seperti yang kita
ketahui bersama juga, bahwa aksi-aksi para terorisme menimbulkan berbagai
kerusakan di dalam berbagai elemen kehidupan manusia, tidak hanya pertumpahan
darah tetapi aspek-aspek lain pun ikut terpengaruh oleh hal itu. Mereka
bertindak dengan sangat halus yang kemudian mengeluarkan gebrakan yang sangat
mengganggu psikologi sehingga timbulah berbagai kepanikan di kalangan
masyarakat. Setelah melakukan terror yang menakutkan tersebut tanpa
berperikemanusiaan seorang teroris tidak segan-segan melalukan tindakan keji
dengan megebom suatu tempat yang dikendaki. Kemudian dengan mudah dia akan
merebut berbagai sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam
yang ada di tempat itu. Oleh karenanya sangat penting bagi kita para pemuda
untuk memperbanyak ilmu pengetahuan dan juga menguasai teknologi tanpa bertolak
belakang dengan Al-Quran dan Hadis agar visi dan misi atau iman kita tetap kuat
dalam menghadapi berbagai hal-hal baru serta paham radikal yang marak muncul
saat ini.
Dalam
menghadapi perkembangan zaman yang semakin modern seperti inilah sebagai
seorang pemuda tidak bisa berdiam diri dan berpangku tangan menunggu wahyu
ataupun menunggu jatah yang diberikan dari Allah, kita harus turut aktif dalam
berbagai kegiatan positif untuk meyiapkan mental dan mind set (pola
pikir) yang cemerlang agar dapat menyelesaikan segala problema yang muncul
dalam kehidupan, termasuk penangangan terorisme ini. Pemuda adalah agent of
change harus mampu mengambil tindakan demi terciptanya kesatuan umat Islam
yang menyeluruh. Tidak jarang kita mendengar istilah “ makmurnya dunia ini
tergantung dengan pemudanya”. Pemuda sejati berantas terorisme, hidup umat
Islam!
0 komentar:
Posting Komentar