Bagaimana kontribusi selembar certificate?
Oleh : Ririn Erviana
Mahasiswa STAIN Jurai Siwo Metro
Artikel ini terinspirasi dari tugas dosen saya. Saya adalah
mahasiswi dari kampus yang berbasis Islamiyah. Saya baru semester dua sekarang,
terbilang muda tapi saya ingin selalu berusaha bagaimana selayaknya mahasiswa
dan sedikit demi sedikit meninggalkan kebiasaan siswa seperti setahun silam.
Semester satu kemarin ada program Intensifikasi Bahasa Arab di kampus, saya
yang itu di persyaratkan menjelang munaqosyah (skripsi) nanti, yaa mungkin agak
berbeda dengan kampus teman-teman mahasiswa yang lain. Dan di semester dua ini
berlanjut programya yakni, Intensifikasi Bahasa Inggris. Kegiatan intensifikasi
seperti ini biasa dilaksanakan di hari sabtu yang merupakan hari weekend bagi
sebagian orang, namun tidak untuk kami para mahasiswa STAIN Jurai Siwo Metro.
Oke, langsung saja tidak usah panjang lebar, jadi dalam mengikuti
Intensifikasi bahasa Inggris dosen saya menginstruksikan untuk mengadakan “debat
challenge” di dalam kelas kami. Peraturan debatnya tidak seketat seperti
debatnya pak jokowi dan pak probowo sih hehe. Beliau menginstruksikan ini semua
guna memperkuat rasa percaya diri dari para mahasiswa yang terbilang masih muda
atau masih pemula dalam mengemban bangku kuliah yakni masih semester dua. Yang
terpenting dalam debat kali ini kami mengutarakan perspektif masing-masing guna
mempertahankan statement dari tema yang sudah ditentukan oleh beliau.
Beliau menentukan dua tema yang akan menjadi bahan perdebatan pada
sabtu ini, yang mana nanti dikelas akan ada dua kelompok yang memegang
masing-masing satu tema untuk memberikan statement sesuai dengan tema yang
didapat dan kemudian selalu mempertahankan statement awal menggunakan
perspektif-perspektif yang harus peserta ungkapkan. Kedua tema itu adalah certificate
dan skill. Bagaimana kontribusi
dari masing-masing tema tersebut dalam perkembangan karier seseorang. Meskipun basickly
keduanya juga memiliki peran yang
sama-sama penting dalam menunjang kesuksesan atau karier seseorang.
Nah saya, mendapat bagian untuk tema certificate. Tentunya
saya akan mengungkapkan statement yang mendungkung pentingnya certificate
dalam dunia perkarieran seseorang. Ijazah adalah bentuk certificate dari
institusi yang formal sedangkan untuk institusi yang informal biasa dalam
bentuk sertifikat. Meskipun ijazah
terlihat tidak berarti karena hanya berupa selembar kertas yang tak memiliki
makna apa-apa namun ijazah memiliki kontribusi yang besar terhadap karier
seseorang.
Ijazah kita peroleh atas lulusnya atau terselesaikannya pendidikan
atau studi dalam kurun waktu tertentu,
bahkan juga menghabiskan biaya
sedemikian besar. Urgensi ijazah adalah sebagai bukti konkret bahwa kita telah
menyelesaikan studi atau pendidikan tertentu. Bisa dikatakan bahwa ijazah
memang hanya formalitas saja, karena di zaman yang serba modern seperti
sekarang ini bukti formal lebih dibutuhkan disbanding dengan kemampuan, namun
tidak memiliki bukti yang formal. Tapi disisi lain, ijazah bukan hanya sekedar
formalitas saja, karena dalam proses untuk mendapatkan ijazah tersebut kita
perlu mempelajari ilmu tertentu untuk mendapatkannya. Yang itu semua merupakan
hal terpenting dalam perjalanan mendapatkan gelar ataupun ijazah. So, ilmunya
itu yang penting.
Bagi mereka yang menganggap ijazah tidak penting, mereka lebih
memilih untuk belajar secara otodidak atau kursus. Ya memang ilmu yang didapat
tidak jauh berbeda, namun dengan ijazah kita dapat mengembangkan karier kita di
sebuah lembaga atau perusahaan. Bagi mereka yang menganggap ijazah tidak peting,
karena mereka tidak berencana untuk bekerja di sebuah lembaga atau perusahaan
mereka lebih berencana untuk berwirausaha sendiri dengan skill yang di
milikinya.
Padahal jika ditelaah lebih dalam lagi pendidikan formalpun dapat
menunjang bisnis kewirausahaan apabila kita memiliki minat terhadap bidang itu.
Misalnya kita kuliah mengambil jurusan Ekonomi dan Manajemen dari pendidikan
formal tersebut kita dapat merealisasikannya kedalam wirausaha yang kita
minati, justru itu akan menambah kepandaian kita ketika di match dengan
mata kuliah kita di kampus.
Terkadang dari teman-teman mahasiswa sendiri masih bingung. Nanti ketika
sudah lulus akan seperta apa dan bagaimana, tidak memiliki planning. Dan
masih takut nanti sudah mendapat gelar sarjana tetapi masih pengangguran. Tentu
itu adalah persektif yang salah menurut saya. Sebagai mahasiswa hendaknya kita
selalu berpikir positif dan tetap focus pada goal (tujuan) yang hendak
kita capai, punya target untuk pencapaian kita supaya dalam mempelajari ilmu
memiliki semangat karena ada sesuatu yang hendak diraih. Yang bukan hanya
semata-mata kuliah hanya ingin gelarnya saja, atau hanya ingin menuruti
kehendak orang tua.
Menjadi seorang maahasiswa haruslah rajin dan giat dalam menempuh proses
itu demi pencapaian yang akan kita raih di depan, juga kita mengharapkan ijazah
dengan kualitas bagus dengan harapan akan membantu kita dalam menunjang karier
atau pekerjaan idaman kita kelak. Di samping itu, kita pasti bosan jika
terus-terusan belajar tanpa jeda. Maka di sela-sela kuliah marilah kita isi
kegiatan kita dengan hal-hal yang positif, misalnya berorganisasi untuk melatih
mental kita dalam menghadapi masyarakat secara langsung. Juga menjaring link
atau chanel sebanyak-banyaknya untuk dimintai pengalamannya, atau
mungkin akan membawa kita ke dunia kerja yang diidam-idamkan.
Oke sekian saran mahasiswa giat dan aktif semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar