Pages

Ads 468x60px

Labels

iOS

5/Life%20Style/feat-tab

Facebook

Business

5/Cars/feat-tab

Author Details

Templatesyard is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design. The main mission of templatesyard is to provide the best quality blogger templates.

Post Bottom Ad

ad728

Videos

6/Tech/feat-videos

Technology

3/Tech/feat-grid

Fashion

5/Life%20Style/feat2

Header Ads

ad728

Breaking News

Android

5/Tech/feat-tab

Fashion

5/Cars/feat-tab

Follow Us @templatesyard

Translate

Recent Slider

5/Tech/feat-slider

Comments

3/recent-comments

Post Top Ad

ad728

Beauty

4/Cars/post-per-tag

Main Slider

5/slider-recent

Culture

4/Future/post-per-tag

Photography

3/Tech/post-per-tag

Recent

3/recent-posts

Popular Posts

Kamis, 31 Maret 2016

Hari Bank Dunia (Internasional)

Hari Bank Dunia (Internasional)
Ririn Erviana
Mahasiswi STAIN Jurai Siwo Metro

01 april 2016 menjadi hari pertama di bulan april dan tahun 2016, berkenaan dengan itu pula hari ini menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat dunia, yakni Hari Bank Dunia (Internasional). Sebenarnya bagaimana sih Bank Dunia itu? Bagaimana kontribusinya untuk masyarakat dunia. Bank Internasional bertujuan untuk memberikan bantuan kepada negara-negara berkembang terlebih untuk negara-negara yang minim pendidikan dan kesehatan, begitu kira-kira.
Dengan kontribusinya itu sebenarnya Bank Dunia sedikit membuat negara-negara berkembang akan terbiasa bergantung dengan bantuan asing, dan kurang mandiri dalam mengatasi problema yang tengah terjadi di wilayahnya. Terlepas dari itu Bank Dunia memang di tujukan untuk memberikan bantuan bagi pihak-pihak yang kesusahan yakni negara-negara berkembang.
Di Indonesia sendiri lembaga-lembaga keuangan juga didirikan dengan tujuan yang serupa. Namun realisasinya justru jauh dari itu, dengan tanda kutip malah menjerumuskan para nasabah, terutama lembaga keuangan konvensional. Menurut perspektif saya bank di Indonesia lebih senang jika nasabah meminjam uang ketimbang nasabah menabung. Hehe kenapa seperti itu ya? Mungkin pembaca yang arif nan budiman dapat menyimpulkannya sendiri.
Selain lembaga keuangan konvensional di Indonesia juga ada lembaga keuangan berbasis Islam atau biasa disebut dengan lembaga keuangan syariah. Namun belum banyak berdiri hanya sebagian saja, dari sebagian itu pula realisasinya pun masih menyimpang dari namanya. Ironis sekali memang, nama yang demikian indahnya namun tidak diiringi dengan pengimplementasian yang relevan dengan itu. Banyak lembaga keuangan syariah yang justru lebih kejam dibanding lembaga keuangan konvensional.
Padahal prinsip muamalah berkaitan dengan lembaga keuangan berdasarkan syariat yang berpedoman dengan Al-quran dan hadis tidak demikian adanya, padahal Allah telah mengatur semuanya begitu pula Rasulullah telah mencontohkannya. Demikian tersirat dalam kitab suci Al-quran “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (QS.Al-Baqarah:275). Namun realisasinya justru bertolak belakang dengan itu, bahkan dengan nama syariah.

Prinsip syar’i yang dicontohkan Rasulullah pada dasarnya jauh dari tidak kekerasan, penindasan dan pemerasan (zhulm). Maka dari itu sebagai muslim sejati janganlah kita terjerumus kepada lubang yang mereka masuki. Jadi muslim keren tidak ketinggalan zaman dan tidak bertolak dengan dalil naqli. Kita selalu menggunakan dalil aqli namun juga harus relevan dengan dalil naqli.

Rabu, 30 Maret 2016

MELAWAN TERORISME DENGAN SIASAT SISTEMATIS

MELAWAN TERORISME DENGAN SIASAT SISTEMATIS
Ririn Erviana
Aktivis Dakwah Kampus STAIN Jurai Siwo Metro


Ketika membahas mengenai teroris langsung terbesit dalam benak kita,  bahwa teroris itu identik dengan pakaian hitam bercadar yang notabene mereka mirip dengan wanita-wanita muslim yang menutup auratnya. Mereka menggunakan pakaian seperti itu sebagai penyamaran agar orang-orang muslim tidak mengetahui bahwa dia adalah teroris, karena dia tampak seperti seorang muslim. Bahkan terlihat seperti muslim sejati yang tidak ada bedanya dengan mereka yang para wanita muslim yang menutup aurat. Para terorisme sering mengatasnamakan agama dengan mengatakan bahwa mereka adalah para mujahidin yang hendak berjihad di jalan Allah, bahkan ada yang mengaku sebagai utusan Allah atau Nabi. Padahal sejatinya hendak menghancurkan kesatuan umat Islam. Adapun makna jihad di jalan Allah itu sendiri hakikatnya jauh dari tindakan-tindakan kekerasan yang menimbulkan banyak pertumpahan darah.
Sebagai seorang muslim kita ketahui bersama bahwa Islam sangat mengajarkan adanya cinta dan kasih sayang antar sesama saudara atau sesama muslim. Tetapi para teroris justru tidak pernah peduli dengan kasih sayang, mereka sama sekali tidak berperikemanusian, menghancurkan apapun yang dikehendaki tanpa peduli apapun. Terorisme adalah upaya untuk menghancurkan kesatuan pemuda Islam dengan berbagai cara, agar para pemuda Islam terpecah belah, setelah terpecah belah mereka tidak memiliki kekuatan yang maksimal yang kemudian akan dengan mudah menghancurkan kesatuan umat Islam. Kita sebagai pemuda muslim harus bersemangat untuk melawan terorisme yang hendak memecah-belahkan kesatuan kita, berani menentang perbedaan pendapat dan juga sugesti-sugesti yang mereka berikan dengan maksud untuk mengacaukan kebiasaan para kaum muslimin.
Melawan terorisme tidak serta merta kita harus pergi berperang kemudian menimbulkan pertumpahan darah karena peperangan tersebut. Dalam melawan teroris kita harus mengerti betul mengenai seluk beluk ataupun akar masalah yang memicu sebuah terorisme tersebut. Pun juga kita harus menyusun strategi yang sistematis guna mendapatkan cara yang jitu dalam melawan tindakan terorisme, selain dengan kekuatan fisik tapi kita juga memerlukan banyak kekuatan intelektual. 
Dalam menghancurkan sesuatu para teroris mengedepankan senjata psikologis manusia, untuk menciptakan kepanikan dan kericuhan dengan cara yang halus, atau mungkin bisa disebut dengan soft war (perang halus) artinya mereka menggunakan teror-teror (pengaruh) untuk membuat orang-orang merasa ketakutan yang kemudian mengusik kelompok-kelompok tertentu bahkan kalangan pemuka  agama.
Penanganan dalam melawan terorisme tidak akan tuntas jika tidak menyentuh akar persoalan terorisme dan juga tidak menggunakan siasat yang sistematis . Oleh karena itu,  sebagai seorang pemuda yang menjadi pemimpin, kita harus memperkuat visi dan misi kita sebagai uman Islam yang mempunyai iman kuat untuk menolak sugesti-sugesti mereka. Kita harus menghindari pandai mem-filter (menyaring) paham-paham radikal yang hendak mempengaruhi kita dengan sugesti-sugesti tertentu. Untuk menggoyangkan visi dan misi ataupun Iman kita terhadap sang Rabb Allah swt.
Penanganan tindakan terorisme harus segera kita tuntaskan dengan menyentuh akar permasalah dan kemudian menyusun strategi terbaik secara sistematis supaya proteksi kita sebagai umat muslim kuat dan mampu melawan sugesti-sugesti mereka. Sebagai seorang pemuda yang memiliki kekuatan fisik, mental juga intelektual yang tinggi haruslah kritis memahami paham-paham radikal  yang muncul, serta tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal baru yang notabene bertolak belakang dengan ajaran kita umat Islam. Para teroris sengaja menfaatkan para pemuda untuk memberikan hal-hal baru agar menggoyahkan iman mereka, sehingga para pemuda mengalami perang psikologis yang rentan menimbulkan kepanikan dan kericuhan yang kemudian mengusik kelompok-kelompok bahkan kalangan pemuka agama.
Oleh karenanya, sebagai seorang pemuda muslim yang masih fresh hendaknya kita membentengi diri  dan juga memperkuat iman kita serta berpikir kritis mengenai hal-hal baru. Seperti yang kita ketahui bersama juga, bahwa aksi-aksi para terorisme menimbulkan berbagai kerusakan di dalam berbagai elemen kehidupan manusia, tidak hanya pertumpahan darah tetapi aspek-aspek lain pun ikut terpengaruh oleh hal itu. Mereka bertindak dengan sangat halus yang kemudian mengeluarkan gebrakan yang sangat mengganggu psikologi sehingga timbulah berbagai kepanikan di kalangan masyarakat. Setelah melakukan terror yang menakutkan tersebut tanpa berperikemanusiaan seorang teroris tidak segan-segan melalukan tindakan keji dengan megebom suatu tempat yang dikendaki. Kemudian dengan mudah dia akan merebut berbagai sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang ada di tempat itu. Oleh karenanya sangat penting bagi kita para pemuda untuk memperbanyak ilmu pengetahuan dan juga menguasai teknologi tanpa bertolak belakang dengan Al-Quran dan Hadis agar visi dan misi atau iman kita tetap kuat dalam menghadapi berbagai hal-hal baru serta paham radikal yang marak muncul saat ini.

Dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin modern seperti inilah sebagai seorang pemuda tidak bisa berdiam diri dan berpangku tangan menunggu wahyu ataupun menunggu jatah yang diberikan dari Allah, kita harus turut aktif dalam berbagai kegiatan positif untuk meyiapkan mental dan mind set (pola pikir) yang cemerlang agar dapat menyelesaikan segala problema yang muncul dalam kehidupan, termasuk penangangan terorisme ini. Pemuda adalah agent of change harus mampu mengambil tindakan demi terciptanya kesatuan umat Islam yang menyeluruh. Tidak jarang kita mendengar istilah “ makmurnya dunia ini tergantung dengan pemudanya”. Pemuda sejati berantas terorisme, hidup umat Islam!

Selasa, 29 Maret 2016

Apakah per-film-an Indonesia sudah relevan dengan kehidupan kita?

Apakah per-film-an Indonesia sudah relevan dengan kehidupan kita?
Oleh : Ririn Erviana
Mahasiswi STAIN Jurai Siwo Metro

Indonesia memiliki beberapa genre film untuk menjadi destinasi bagi mereka pencinta serial fiksi. Bagaimana sih film-film di Indonesia sekarang ini? Apakah sudah bisa dikatakan sebagai cermin untuk kehidupan lebih baik? Apakah pesan-pesan yang disampaikan dari sebuah cerita fiksi sudah bisa dianggap relevan dan matching dengan perkembangan moralitas bagi penontonnya? Ya, seperti yang kita ketahui film yang mendapat sorotan public adalah film-film yang notabene tidak sesuai untuk perkembangan moral. Meski tidak dipungkiri diwaktu yang sama juga tayang film-film yang penuh dengan pesan moral dan baik bagi remaja-remaja untuk saat ini.
Untuk setahun terakhir ini genre perfilm-an Indonesia di bombardier adanya film-film stand up comedy atau dari komika-komika yang demikian berkembang setahun terakhir ini pula. Meskipun film bergenre percintaan juga tidak kalah banyak peminatnya bagi para pasangan-pasangan remaja labil untuk mengunjungi bioskop-bioskop kesayangan mereka demi satu jam penuh untuk mantengi layar bioskop bersama pasangan mereka. Sedang film bergenre dakwah justru bisa dikatakan tertinggal dibandingkan dengan yang lain. Karena memang produser dan sutradara juga lebih memilih film-film diluar genre ini yang sudah tentu akan mendapat peminat yang banyak ketika rillis nanti.
Entah apa yang terjadi dalam undang-undang perfil-an Indonesia, penayangan film-film yang bisa dikatakan kurang baik justru lebih banyak yeng meminati. Seolah-olah para pemain dibayar untuk merusak moral bangsa dengan tayangan-tayangan yang sedemikian rupa, kian berdampak memburuk bagi perkembangan remaja-remja muslim di Indonesia. Sedangkan film dengan genre dakwah justru kian terpuruk karena miskin peminat.
Bukankah seharusnya para penggarap film menyusun serial-serial yang dapat memotivasi remaja-remaja agar mereka memiliki gambaran keteladanan atau uswatun khasanah dalam menempuh kehidupan dan menghadapi setiap problema kehidupan. Kembali lagi kepada individu masing-masing, mereka para penggarap film pasti menginginkan keuntungan dari garapan filmnya, yang itu dapat diraih jika film yang dirillis diminati oleh banyak orang sedangkan sebagian besar orang lebih berminat kepada film-film yang pada dasarnya kuarang memiliki pesan yang baik. Oleh sebab itu, semua memang kembali kepada individu masing-masing.
Sebagai generasi muda sekaligus menjadi agent of change (gerakan perubahan) saya sangat berharap agar industry perfilm-an Indonesia lebih mengembangkan film-film dengan genre dakwah. Agar remaja-remaja Indonesia memiliki uswatun khasanah (kisah-kisah baik yang patut dicontoh). Selain untuk minciptakan remaja yang Islami itu juga akan memupuk memtal pribaadi yang bermutu dan akan meenjauhkan mereka dari pergaulan bebas yang kian marak sekarang ini.
Pada dasarnya seseorang juga kan bosan jika dalam hidupnya selalu begitu-begitu saja, mengalir seperti air. Remaja juga kan bosan jika kesehariannya hanya dituntut untuk belajar ini itu, demi menyiapkan generasi yang unggul. Mereka butuh refreshing. Namun refreshing  yang tetap dalam koridor batas keislaman. Semua itu pasti dapat diwujudkan dan pasti selalu ada jalan untuk sebuah niat kebaikan. Maka dari itu, dengan adanya film-film dakwah ataupun Islami bisa menjadi satu-satunya pilihan yang paling tepat menurut saya, bagi para remaja yang suntuk dengan segudang kegiatan mereka. Bukan dengan film-film percintaan buta, justru akan memicu mereka mempraktikkan apa yang sudah ditontonnya.
Nah, apabila yang menjadi tontonan mereka adalah motivasi yang baik, uswatun khasanah dan kisah-kisah teladan. Bukankah bagus jika mereka nanti terobsesi untuk mempraktikkanya dalam kehidupan.


Bagaimana kontribusi selembar certificate?

Bagaimana kontribusi selembar certificate?
Oleh : Ririn Erviana
Mahasiswa STAIN Jurai Siwo Metro

Artikel ini terinspirasi dari tugas dosen saya. Saya adalah mahasiswi dari kampus yang berbasis Islamiyah. Saya baru semester dua sekarang, terbilang muda tapi saya ingin selalu berusaha bagaimana selayaknya mahasiswa dan sedikit demi sedikit meninggalkan kebiasaan siswa seperti setahun silam. Semester satu kemarin ada program Intensifikasi Bahasa Arab di kampus, saya yang itu di persyaratkan menjelang munaqosyah (skripsi) nanti, yaa mungkin agak berbeda dengan kampus teman-teman mahasiswa yang lain. Dan di semester dua ini berlanjut programya yakni, Intensifikasi Bahasa Inggris. Kegiatan intensifikasi seperti ini biasa dilaksanakan di hari sabtu yang merupakan hari weekend bagi sebagian orang, namun tidak untuk kami para mahasiswa STAIN Jurai Siwo Metro.
Oke, langsung saja tidak usah panjang lebar, jadi dalam mengikuti Intensifikasi bahasa Inggris dosen saya menginstruksikan untuk mengadakan “debat challenge” di dalam kelas kami. Peraturan debatnya tidak seketat seperti debatnya pak jokowi dan pak probowo sih hehe. Beliau menginstruksikan ini semua guna memperkuat rasa percaya diri dari para mahasiswa yang terbilang masih muda atau masih pemula dalam mengemban bangku kuliah yakni masih semester dua. Yang terpenting dalam debat kali ini kami mengutarakan perspektif masing-masing guna mempertahankan statement dari tema yang sudah ditentukan oleh beliau.
Beliau menentukan dua tema yang akan menjadi bahan perdebatan pada sabtu ini, yang mana nanti dikelas akan ada dua kelompok yang memegang masing-masing satu tema untuk memberikan statement sesuai dengan tema yang didapat dan kemudian selalu mempertahankan statement awal menggunakan perspektif-perspektif yang harus peserta ungkapkan. Kedua tema itu adalah certificate dan skill.  Bagaimana kontribusi dari masing-masing tema tersebut dalam perkembangan karier seseorang. Meskipun basickly  keduanya juga memiliki peran yang sama-sama penting dalam menunjang kesuksesan atau karier seseorang.
Nah saya, mendapat bagian untuk tema certificate. Tentunya saya akan mengungkapkan statement yang mendungkung pentingnya certificate dalam dunia perkarieran seseorang. Ijazah adalah bentuk certificate dari institusi yang formal sedangkan untuk institusi yang informal biasa dalam bentuk sertifikat.  Meskipun ijazah terlihat tidak berarti karena hanya berupa selembar kertas yang tak memiliki makna apa-apa namun ijazah memiliki kontribusi yang besar terhadap karier seseorang.
Ijazah kita peroleh atas lulusnya atau terselesaikannya pendidikan atau  studi dalam kurun waktu tertentu, bahkan  juga menghabiskan biaya sedemikian besar. Urgensi ijazah adalah sebagai bukti konkret bahwa kita telah menyelesaikan studi atau pendidikan tertentu. Bisa dikatakan bahwa ijazah memang hanya formalitas saja, karena di zaman yang serba modern seperti sekarang ini bukti formal lebih dibutuhkan disbanding dengan kemampuan, namun tidak memiliki bukti yang formal. Tapi disisi lain, ijazah bukan hanya sekedar formalitas saja, karena dalam proses untuk mendapatkan ijazah tersebut kita perlu mempelajari ilmu tertentu untuk mendapatkannya. Yang itu semua merupakan hal terpenting dalam perjalanan mendapatkan gelar ataupun ijazah. So, ilmunya itu yang penting.
Bagi mereka yang menganggap ijazah tidak penting, mereka lebih memilih untuk belajar secara otodidak atau kursus. Ya memang ilmu yang didapat tidak jauh berbeda, namun dengan ijazah kita dapat mengembangkan karier kita di sebuah lembaga atau perusahaan. Bagi mereka yang menganggap ijazah tidak peting, karena mereka tidak berencana untuk bekerja di sebuah lembaga atau perusahaan mereka lebih berencana untuk berwirausaha sendiri dengan skill yang di milikinya.
Padahal jika ditelaah lebih dalam lagi pendidikan formalpun dapat menunjang bisnis kewirausahaan apabila kita memiliki minat terhadap bidang itu. Misalnya kita kuliah mengambil jurusan Ekonomi dan Manajemen dari pendidikan formal tersebut kita dapat merealisasikannya kedalam wirausaha yang kita minati, justru itu akan menambah kepandaian kita ketika di match dengan mata kuliah kita di kampus.
Terkadang dari teman-teman mahasiswa sendiri masih bingung. Nanti ketika sudah lulus akan seperta apa dan bagaimana, tidak memiliki planning. Dan masih takut nanti sudah mendapat gelar sarjana tetapi masih pengangguran. Tentu itu adalah persektif yang salah menurut saya. Sebagai mahasiswa hendaknya kita selalu berpikir positif dan tetap focus pada goal (tujuan) yang hendak kita capai, punya target untuk pencapaian kita supaya dalam mempelajari ilmu memiliki semangat karena ada sesuatu yang hendak diraih. Yang bukan hanya semata-mata kuliah hanya ingin gelarnya saja, atau hanya ingin menuruti kehendak orang tua.
Menjadi seorang maahasiswa haruslah rajin dan giat dalam menempuh proses itu demi pencapaian yang akan kita raih di depan, juga kita mengharapkan ijazah dengan kualitas bagus dengan harapan akan membantu kita dalam menunjang karier atau pekerjaan idaman kita kelak. Di samping itu, kita pasti bosan jika terus-terusan belajar tanpa jeda. Maka di sela-sela kuliah marilah kita isi kegiatan kita dengan hal-hal yang positif, misalnya berorganisasi untuk melatih mental kita dalam menghadapi masyarakat secara langsung. Juga menjaring link atau chanel sebanyak-banyaknya untuk dimintai pengalamannya, atau mungkin akan membawa kita ke dunia kerja yang diidam-idamkan.
Oke sekian saran mahasiswa giat dan aktif semoga bermanfaat.


Senin, 28 Maret 2016

The Power Of Al-Qur’an

The Power Of Al-Qur’an
Oleh : Ririn Erviana

  
Begitu berarti meski tampak layaknya seperti buku biasa
Namun kaulah pedoman kami, insan yang menjadikanmu sebagai
Petunjuk dari setiap langkah kami
Tempat kami melampiaskan kegundahan hati kami
Karena engkau laksana asyiffa bagi qalbu ini

Ketika kami rapuh dalam langkah . . .
huruf demi huruf  , kalimat demi kalimat, lembaran demi lembaran kami lantunkan engkau
Niscaya kedamaian akan menyelimuti qalbu ini
Meski tidak terpungkiri kau pernah terpojokkan oleh kami
Pernah sesaat tersingkir oleh yang lain. ..

Namun pada akhirnya kepadamulah tempat kami kembali mencari petunjuk yang hakiki
Maafkanlah kami atas segala kelalaian diri
Maafkanlah kami yang terlalu meyibukkan diri terhadap hal-hal dinni
Maafkan lah qalbu ini bila tak sempurna mencintai

Kami menyadari, ketika insan ini tak berdaya, Qalbu ini teraniaya,
engkau siap menunjukkan kemana kami harus melangkah
Melangkah tanpa lemah

Dengan teguh memegang amanah sebagai khalifah,  ,

HIJRAH

 

HIJRAH

Satu kata, seribu usaha
Bukan segampang pagi yang berhijrah malam
Bukan sesederhana membalikkan telapak tangan
Namun ini bagian dari keyakinan
Meskipun kadang kaki ini lelah
Hati ini rapuh beristiqomah
Sekilas terbesit  ingin menyerah
Hingga perjalanan ini tak luput dari goyah


kawan. . bantu aku
Aku yang hanya sebagai insan berlumur dosa dan kesalahan
Jika kau telah mengenalku sebelum hijrahku
Ku mohon kawan. .
Sekiranya kau berbesar hati untuk menutupi aibku

Aib yang sangat memalukan
Sehingga tak pantas untuk diindahkan
Sampai ketika kau menjumpai ku dengan segala perubahanku
Perkenanlah hatimu Untuk selalu tersenyum
tanpa mencibir ku , tanpa mengingat masa lalu ku..

Kamis, 24 Maret 2016

BAGAIMANA RASA TERIMAKASIH KITA TERHADAP AIR?

BAGAIMANA RASA TERIMAKASIH KITA TERHADAP AIR?
Oleh : Ririn Erviana
Aktivis Dakwah Kampus STAIN Jurai Siwo Metro

Tanggal 22 Maret merupakan Hari Air Sedunia atau biasa disebut dengan world water day. Hari perayaan yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat dunia mengenai betapa pentingnya air bagi kelangsungan hidup di dunia serta untuk menghimbau para masyarakat untuk terus menjaga keberadaan air bersih dari pencemaran lingkungan. Di Indonesia sendiri merupakan Negara yang sebagian besar wiayahnya terdiri dari perairan namun masyarakatnya masih kesulitan dalam menemukan air bersih terutama masyarakat di kota-kota besar. Hal itu disebabkan kurangnya perhatian masing-masing individu terhadap kebersihan lingkungan yang berdampak tercemarnya air bersih.
Sebagian besar permukaan bumi adalah perairan yang melebihi luasnya  daratan yang kita tempati ini. Karena 71% permukaan bumi yang kita tinggali ini adalah perairan dan sisanya daratan. Air merupakan sebuah unsur kehidupan yang sangat penting. Seluruh kehidupan di bumi sangat bergantung kepada air. Air bahkan menempati posisi yang sangat sentral dalam kehidupan di muka bumi ini. Bahkan manusia tidak dapat hidup tanpa air. Kita tidak dapat hidup di merkurius, venus, dan planet lainnya karena di sana tidak tersedia air. Bukan hanya manusia yang tidak dapat hidup tanpa air namun hewan dan tumbuhan yang merupakan makhluk hidup juga tidak akan bisa hidup tanpa adanya air. Jadi ancaman terbesar bagi kehidupan di bumi ini adalah hilangnya air (kekeringan). Sebab, makhluk hidup termasuk juga manusia akan cepat mati kekukarangan air ketimbang kekurangan makan.
Sebagaian tubuh kita terdominasi  oleh adanya air. Untuk orang dewasa 50-60% tubuhnya terdiri dari air, sedangkan untuk anak-anak 65% tubuhnya terdiri dari air. Bahkan seorang bayi terdapat 80% air di dalam tubuhnya. Oleh karena itu, mengonsumsi banyak air putih sangat baik untuk kesehatan tubuh kita sehingga dapat memperkuat daya tahan tubuh kita terhadap serangan penyakit.
 Bagaimana sebagai seorang manusia berterimakasih terhadap air? Yang selalu member kontribusi penting bagi kehidupan manusia. Apakah hanya dengan begini-begini saja? atau ada tindakan lain untuk berterimakasih? Kita harus berterimakasih kepada Allah swt yang telah menurunkan hujan sehingga airnya dapat kita gunakan untuk aktivitas kehidupan.
Namun tidak jarang dalam menggunakan air kita enggan menghematnya dengan alasan bahwa air tidak akan habis karena jumlahnya yang banyak. Padahal sejatinya air akan habis jika kita tidak pandai menjaganya, seiring berjalannya waktu air akan semakin terkontaminasi dengan zat-zat kotor karena kita tidak menjaganya, alhasil air bersih sulit ditemukan lagi. Oleh sebab itulah, sebagai rasa terimakasih kita terhadap air hendaklah kita selalu menjaga dan menggunakannnya dengan baik agar tidak membuang sia-sia air bersih.
Bagaimana cara kita menghemat air dalam kehidupan sehari-hari? Tentunya dengan menggunakan air seperlunya saja, tidak berlebihan dalam menggunakan air atau bahkan menggunakan air hanya untuk hal-hal yang tidak penting. Misalnya membiarkan kran tetap menyala padahal sudah tidak dipergunakan lagi. Hendaknya kita mematikan kran air setelah kita tidak menggunakan air. Air-air bekas kita jangan terlebih daluhu dibuang, karena bisa digunakan untuk sesuatu yang lain. Seperti air bekas mencuci sayuran dapat kita gunakan untuk meyiram tanaman dan bunga-bunga di sekitar rumah kita. Selain memanfaatkan air yang sudah tidak terpakai lagi, bekas pencucian sayuran juga menyuburkan tanaman. Kemudian air bekas kita membilas pakaian sehabis kita mencuci, dapat kita manfaatkan untuk membersihkan kamar mandi tidak harus menyalakan kran untuk membersihkannya, selain memanfaatkan air yang sudah tidak terpakai lagi, air bekas membilas juga masih mengandung sisa sabun untuk kita membersihkan kamar mandi.
Di musim penghujan seperti sekarang ini kita dapat membuat lubang-lubang kecil di sekitar rumah kita agar air yang turun ketika hujan dapat lebih cepat terserap pada lubang tersebut. Selain berfungsi mengurangi potensi banjir lubang-lubang ini pun dapat berfungsi untuk menanam air ketika musim penghujan. Supaya air yang ada di bumi tidak habis menguap karena tertanam dalam tanah oleh lubang-lubang tersebut. Dengan begitu air tawar dari hujan tidak langsung habis mengalir ke laut ataupun menguap, karena air tertanam dalam tanah yang membuat sumber mata air di dalam sumur tidak habis ketika musim kemarau tiba.
Polemik yang kian timbul sekarang ini adalah susahnya menemukan air bersih. Padahal Indonesia adalah Negara dengan iklim tropis dan memiliki banyak wilayah perairan. Kita membeli 1,5 liter air minum di Indonesia seharga Rp.6000 sedangkan kita membeli air minum di arab 1 liter hanya Rp.3000. padahal di Negara Arab hanya turun hujan sekali dalam setahun sedangkan di Indonesia dengan curah hujan yang cukup banyak justru tidak bisa memanfaatkan air yang ada.
Faktor utama sulitnya menemukan air bersih adalah kita kurang memperhatikan kebersihan hidup kita sehingga limbah-limbah kehidupan kita mencemari air bersih. Misalnya saja sampah rumah tangga, banyak sekali berceceran di dalam sungai, padahal membuang sampah di sungai dapat memicu timbulnya banjir, namun manusia tetap membuangnya. Sehingga sungai-sungai satu demi satu tercemari oleh adanya sampah rumah tangga. Sebagai rasa terimakasih kita kepada air sudah semestinya kita menjaga kelestarian air dan tidak mencemarinya dengan sampah justru menjaganya dari berbagai kotoran yang bisa mencemarinya.
Oleh karena itu, sudah seyogyanya kita bersama-sama menjaga kebersihan air demi kelangsungan hidup kita, juga demi kelangsungan hidup makhluk lain di sekitar kita. Mulai menanamkan kebaikan kecil akan membiasakan kita untuk melakukan kebaikan yang besar dan berguna bagi lingkungan di sekitar kita.



Your Clean Is Your Health

Your Clean Is Your Health
Banyak orang suka bersih namun tidak mengerti apa hakikat kebersihan. Banyak orang mengaku berpola hidup sehat namun mengabaikan kebersihan. Banyak  orang menyukai kebersihan namun enggan membersihkan lingkungan. Sudah mengertikah kita apa itu hakikat hidup sehat? Sudah pahamkah kita apa itu hakikat kebersihan?. Mulailah dari divisi paling kecil dalam hidup kita  untuk dibersihkan. Yang pertama tubuh kita beserta organ-organnya. Sudahkah tubuh kita ini bersih? Bukan hanya wangi, tapi bersih. Karena wangi itu belum tentu bersih. Ada orang tidak pernah mandi tapi selalu memakai parfume, iya wangi namun tidak  bersih. Kedua, tidak jauh-jauh dari tubuh kita, yaitu hati. Sudahkah hati kita bersih? Sudahkah kita sehat hari berbagai virus hati?. Mari berbenah diri teman, segera bersikan hati kita dari segala penyakit hati. Iri dengki ketika ada teman yang mendapat kenikamatan tambahan, sombong ketika kita memiliki kenikmatan lebih dan lain sebagainya. Semua itu terkadang spontanitas muncul dari hati kita dalam mengahadapi problema dalam kehidupan ini, hal-hal yang mungkin kita angggap sepele itu ternyata adalah bibit-bibit ketidaksehatan hidup kita. Astaghfirullah wa na’udzubillahimindzalik.  Setelah kita bersih secara jasmani dan rohani lanjut yang ketiga, yaitu lingkungan kita. Lingkungan kita mulai dari divisi paling kecil yang menjadi persinggahan kita setiap hari. Yang pertama kamar tidur. Kamar tidur adalah tempat dimana kita banyak singgah di sana. Sudah kah kamar kita bersih? Sudahkah kamar kita terbebas dari kotoran-kotoran yang memicu timbulnya bakteri yang kemudian akan menjangkit berbagai penyakit bagi tubuh kita. Bersih bukan berarti mewah! Karena banyak diantara kita yang memiliki bed
droom atau kamar tidur yang lebar dengan segala fasilitas, namun kita biarkan kotor tanpa terawat, itu sama saja mubazir terkesan mewah tapi hakikatnya kebersihan tidak terjaga. Kemudian kita beralih ke divisi yang besar, yaitu rumah. Rumah adalah tempat tinggal kita, tempat dimana kita sering menghabiskan waktu dengan orang-orang yang kita sayangi. Sudahkah rumah kita bersih? Sudahkah rumah kita termasuk ke daalaam kategori rumah yang sehat? Sudahkah kita merasa nyaman dengan rumah kita? Sudahkah kita merasa sehat dengan keadaan di rumah kita? . kita sering mendengar peribahasa rumahku adalah istanaku, ini mengindikasikan kita harus membuat rumah kita adalah tempat yang paling nyaman, tempat yang paling sehat untuk orang-orang yang kita sayangi. Kemudian beralih lagi ke divisi yang lebih besar, yaitu tempat kerja dan sekolah bagi anda yang masih menempuh pendidikan disebuah institusi.  Sudahkah tempat kerja atau sekolah kita bersih? Sudahkah kita nyaman berada di sana  dalam waktu beberapa jam? Marilah selalu menjaga kerbersihan lingkungan demi kenyamanan dan kesehatan kita. Hidup bersih itu tidak sulit ketika kita selalu memulai dari divisi yang paling kecil dan juga menjadikannya kebiasaan yang harus kita tanamkan kepada diri kita, terlebih dapat menanamkannya kepada orang lain. Terimakasih, salam bersih, semoga bermanfaat


bagaimana postingan ini?

 

Sample text

Sample Text

5/Cars/feat-tab

Sample Text

 
Blogger Templates