Pages

Ads 468x60px

Labels

iOS

5/Life%20Style/feat-tab

Facebook

Business

5/Cars/feat-tab

Author Details

Templatesyard is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design. The main mission of templatesyard is to provide the best quality blogger templates.

Post Bottom Ad

ad728

Videos

6/Tech/feat-videos

Technology

3/Tech/feat-grid

Fashion

5/Life%20Style/feat2

Header Ads

ad728

Breaking News

Android

5/Tech/feat-tab

Fashion

5/Cars/feat-tab

Follow Us @templatesyard

Translate

Recent Slider

5/Tech/feat-slider

Comments

3/recent-comments

Post Top Ad

ad728

Beauty

4/Cars/post-per-tag

Main Slider

5/slider-recent

Culture

4/Future/post-per-tag

Photography

3/Tech/post-per-tag

Recent

3/recent-posts

Popular Posts

Selasa, 21 Maret 2017

Gunakan Sitasi Agar Tak Plagiasi





Ririn Erviana
Institut Agama Islam Negeri Metro
ririnerviana1@gmail.com

Di dalam perguruan tinggi terutama civitas akademika, tentu tidak luput dari aktivitas pembuatan karya ilmiah. Ada beberapa jenis karya ilmiah yang bisa ditulis oleh mahasiswa, dilihat dari tujuan penulisannya, yaitu: (a) karya ilmiah untuk memenuhi tugas-tugas perkuliahan, seperti makalah danlaporan baba atau buku, (b) karya ilmiah yang digunakan sebagai syarat menyelesaikan program studi, seperti skripsi (untuk S1), tesis, (untuk S2), dan disertasi (S3).[1] Sementara aktivitas menulis dosen lebih banyak berupa jurnal dan penelitian-penelitian. Salah satu hal yang menandakan integritas suatu perguruan tinggi adalah berkembangnya penelitian pada masyarakat akademiknya. Sehingga pembelajaran yang ada bukan lagi transfer of knowledge tetapi sudah menjadi creative of knowledge. Namun, hal itu sepertinya belum sesuai dengan kenyataan yang ada, bahkan di banyak perguruan tinggi para mahasiswa masih bingung dalam menyusun karya ilmiah semisal jurnal.
Karya ilmiah adalah suatu karya yang disusun secaraa sistematis dan bersifat ilmiah. Sistematis berarti suatu karya tulis disusun menurut aturan tertentu, sehingga kaitan-kaitan antar bagian tersebut sangat jelas dan padu. Bersifat ilmiah maksudnya karya ilmiah harus disusun secara jujur dan akurat, serta memiliki metodologi yang jelas dan runtut. Kebenaran dalam sebuah karya ilmiah bukan kebenaran normatif, namun kebenaran obyektif positif sesuai dengan fakta dan data yang sesuai dengan kondisi di lapangan.[2] Karya ilmiah juga dapat diartikan sebagai suatu tulisan yang membahas suatu masalah pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari penelitian baik penelitian lapangan tes laboratorium ataupun kegiatan pustaka.[3]
Berbeda dengan tulisan fiksi (novel, puisi, cerpen), karya ilmiah bersifat formal sehingga harus memenuhi syarat. Beberapa syarat tersebut adalah sebagai berikut : (1) Lugas dan tidak emosional, maksudnya adalah karya ilmiah hanya mempunyai satu arti, tidak memakai kata kiasan, sehingga pembaca tidak membuat tafsiran (interpretasi) sendiri-sendiri. Karena itu perlu ada batasan (definisi) operasional pengertian suatu istilah, konsep, atau variable, (2) logis, maksudnya adalah kalimat, alinea, sub bab, sub bab-sub bab disusun berdasarkan suatu urutan yang konsisten. Urutan di sini meliputi urutan pengertian, klasifikasi, waktu (kronologis), ruang, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum atau proses dan peristiwa, (3) efektif, maksudnya adalah baik alinea atau subbab harus menunjukkan adanya satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan ada pengembangan, (4) Efisien, maksudnya hanya mempergunakan kata/kalimat yang penting dan mudah dipahami dan (5) ditulis dengan bahasa Indonesia baku.[4]
Menulis karya ilmiah memiliki beberapa tahap dan prosedur yang harus dilalui seperti mencari ide dengan mengadakan penelitian, melakukan eksperimen, menemukan data dan teori pendukung dan selanjutnya menuliskan hasil.[5]
Dengan begitu banyak syarat dan sifat yang harus dipenuhi dalam membuat karya ilmiah, ternyata membuat minat mahasiswa dalam menulis karya ilmiah sangatlah kecil. Beberapa kendala yang muncul dalam kegiatan pembelajaran akhirnya membuat mahasiswa maupun pendidik tidak produktif dalam hal menulis. Ketidakproduktifan menulis mahasiswa, diakibatkan karena seolah kegiatan menulis ilmiah menjadi beban yang begitu sulit. Terlihat fakta lapangan yaitu; (1) Rendahnya motivasi mahasiswa dalam mengikuti lomba karya ilmiah dan workshop karya ilmiah, (2) menulis karya ilmiah hanya saat diberi tugas oleh dosen, (3) Mahasiswa cenderung menyukai tugas diskusi daripada menulis karya ilmiah, (4) mahasiswa lebih suka menyampaikan gagasannya melalui lisan (public speaking) daripada menuangkannya dalam bentuk tulisan, (5) banyak mahasiswa memiliki minat baca, namun tidak memiliki minat menulis.
Menurut Maslakhah yang dikutip Zuhrufi (2012: 12) menulis adalah berkomunikasi untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan dan kehendak kepada orang lain secara tertulis.[6] Apabila dicermati, selama ini proses pembelajaran menulis karya ilmiah hanya berupa penyampaian materi, pemberian tugas, dan penilaian terhadap karya ilmiah. Dosen perlu berinovasi dalam proses pembelajaran sehingga mampu memberi solusi terhadap permasalahan tersebut.[7]
Media pembelajaran yang digunakan selama ini hanyalah buku pelajaran yang jumlahnya sangat kurang mencukupi karena hanya guru yang memiliki buku tersebut, papan tulis, spidol, dan kapur tulis.[8] Maka dari itu pentingnya bagi seorang guru Pendidik baik itu dosen atau guru Mata Pelajaran terutama Agama Islam untuk menentukan stategi mengajar yang tepat yang ditunjukkan untuk pelajaran peserta didik. Strategi pembelajaran yaitu aktivitas kegiatan pembelajaran yang wajib dikerjakan oleh seorang pendidik serta peserta didik supaya tujuan dari pembelajaran dapat terwujud serta berjalan secara efektif dan efisien.[9] Kemajuan IPTEK adalah salah satu dari sekian banyak faktor yang ikut mempengaruhi perubahan pesat yang terjadi di dunia pendidikan (Zaman, 1999:2). Dalam dunia pendidikan, teknologi dirasa cukup mumpuni untuk membantu memperlancar tercapainya tujuan pembelajaran.[10]
Suatu Negara tidak mungkin bisa maju tanpa membaca dan menulis karena informasi untuk memajukan suatu masyarakat bangsa dapat diperoleh melalui membaca tulisan yang ada dibuku-buku, majalah, media massa dan lain-lain.[11]
Di dalam menyusun karya ilmiah, menyertakan sumber referensi sebagai rujukan adalah sebuah kewajiban. Referensi yang dimaksud bisa berbentuk, body note, footnote maupun daftar pustaka. Apapun namanya dan dimanapun letaknya, sebenarnya memiliki makna yang tidak jauh berbeda, yaitu mengutip atau mensitasi.
Menuliskan kutipan atau mengutip adalah mengambil gagasan tertulis dari suatu sumber pustaka tertentu untuk digunakan atau dicantumkan dalam karya yang ditulisnya.[12] Pengutipan juga dapat diartikan sebagai proses peminjaman kalimat atau pendapat seorang pengarang atau ucapan seseorang yang ahli dalam bidang yang sedang ditulis.[13] Hal itu dimaksudkan untuk menghindari praktik plagiarisme yang saat ini sudah ada undang-undangnya. Namun di sisi lain, keterbatasan pengetahuan penulis dalam sistema penulisan referensi acap kali menjerumuskannya dalam tindak plagiarism yang tidak disengaja.
Merujuk pada ketentuan Pasal 380 (1) ke-1 KUHP diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak lima ribu rupiah: “Barang siapa menaruh suatu nama atau tanda secara palsu di atas atau di dalam suatu hasil kesusasteraan, keilmuan, kesenian dan kerajinan atau memalsu nama atau tanda yang asli, dengan maksud supaya karenanya orang mengira bahwa itu benar-benar buah hasil orang yang nama atau tandanya olehnya ditaruh di atas atau di dalamnya tadi”.[14]
Lebih spesifik lagi, catatan kaki atau biasa disebut dengan footnote adalah catatan di kaki halaman yang dipergunakan untuk memberikan penjelasan tambahan atau mencantumkan keterangan panjang.[15]
Karya ilmiah akan terbebas dari tindak plagiarisme bila disusun dengan benar dan mencantumkan daftar rujukan sesuai dengan yang dikutip. Selama ini penyusunan karya ilmiah kurang memperhatikan sistem penulisan referensi, baik foot note, body note, maupun daftar pustaka. Sehingga tidak jarang dijumpai ketidaksamaan format penulisan sitasi dalam satu karya ilmiah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut kita dapat menggunakan kemajuan teknologi dalam mengatasinya. Salah satunya adalah aplikasi zotero, yang dapat membantu dalam membuat sitasi pada karya ilmiah. Yang diharapkan mampu memotivasi para mahasiswa untuk membuat sitasi dengan semestinya, supaya terhindar dari tindak plagiarism.
Penulis karya ilmiah mengutip gagasan dari suatu sumber pustaka tertentu untuk berbagai kepentingan yang beragam. Ada penulis yang mnegutip pendapat orang lain untuk memperkuat atau mendukung gagasan yang disampaikan. Ada juga penulis yang menggunakan kutipan sebagai titik pangkal atau sumber utama pemikiran dalam mengembangkan karyanya. Di samping itu, ada juga penulis yang menggunakan kutipan untuk keperluan yang lain, di antaranya adalah: (a) untuk memperkuat penyususnan simpulan, (b) sebagai simpulan dari pembahasan yang ditulisnya, dan (c) sebagai paparan pembahasan, yakni berbentuk uraian saduran.[16]
Karya ilmiah adalah salah satu bentuk pengembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian ilmiah yang didasarkan pada sumber-sumber ilmiah yang valid pula. Suatu karya ilmiah harus dipertanggungjawabkan darimana asalnya mendapat sebuah teori, bagaimana membandingan antara rujukan yang satu dengan rujukan yang lain. Oleh sebab itu dalam sebuah karya ilmiah baik itu, makalah, artikel jurnal, skripsi, tesis, hingga disertasi pasti ada rujukannya.
Ketika membuat karya ilmiah tanpa disertai rujukan yang bisa dipertanggungjawabkan teorinya, maka karya itu adalah karangan, hanya fiksi belaka seperti layaknya cerpen atau puisi. Oleh sebab itu dalam suatu karya ilmiah pasti ada sebuah rujukan baik berbentuk body note, foot note hingga daftar pustaka. Rujukan-rujukan itu berfungsi sebagai penunjuk sekaligus sumber-sumber teori yang dapat dipertanggungjawabkan keilmuannya. Sehingga yang terdapat dalam tulisan tersebut bukanlah gossip, melainkan fakta yang diperoleh melalui sebuah penelitian,baik itu kuantitatif maupun kualitatif.
Perluasan Islam yang mengalami keredupan, malah digantikan Barat yaitu dengan cara melakukan penyebaran kekuasan lewat teknologi maupun ilmu pengetahuan.[17]
Aplikasi zotero adalah aplikasi yang tidak berbayar sehingga siapa saja dapat mengakses dan menginstalnya. Pengguna dapat menambahkan file PDF, gambar, audio, dan snapshot dari halaman web ke dalam zotero. Zotero secara otomatis akan mengindeks konten teks lengkap dari koleksi yang dimiliki atau ditambahkan ke dalam aplikasi. Zotero juga dilengkapi dengan kemampuan untuk menemukan apa yang dicari hanya dengan beberapa penekanan tombol.[18] Aplikasi ini memiliki dua versi, yang pertama yaitu zotero satandalone, yaitu aplikasi yang ditanam dalam windows computer sehingga bisa tertanam dalam Microsoft word fungsinya untuk memuat referensi sehingga mudah dalam membuat sitasi, dan yang kedua zotero firefox yaitu untuk online, fungsinya untuk menyimpan file-file yang pernah kita input jika suatu hari komputer kita di-install ulang, maka masih ada back up data di akun zotero online. Berikut adalah cara menginstal zotero standalone: (1) download aplikasi zotero di laman zotero.org,


 (2) klik “download now” untuk mendownload aplikasi,












 (3) setelah itu klik “Download Zotero for windows”,















(4) setelah di download, aplikasi siap di install dan ditanam dalam windows,
 (5) setelah itu install zotero standalone,

(6) Setelah proses penginstalan selesai, cek pada menu windows dan pastikan zotero sudah tertanam pada mocrosoft word, untuk langsung digunakan mengutip,











(7) setelah zotero tertanam pada windows dan Microsoft word, kita juga perlu menginstal zotero pada firefox, kemudian membuat akun zotero.

Untuk menginstal zotero firefox, kita juga mengunjungi laman yang sama, yaitu zotero.org, setelah itu pilih install zotero for firefox, seperti tampilan berikut ini,

















Setelah itu aka nada peringatan untuk izin install zotero firefox terhadap windows


















Maka, akan terinstal seperti tampilan berikut ini,















Selanjutnya kita juga perlu membuat akun zotero di dunia maya, fungsinya supaya ketika suatu saat laptop terinstal dan semua data yang sudah terinput dalam zotero standalone masih ada back up data di akun tersebut. Adapun langkah-langkah untuk membuat akun zotero adalah sebagai berikut: (1) buka laman zotero.org, lalu klik register dipojok kanan atas,













Setelah melakukan register, akun zotero online akan terbuat, seperti pada tampilan di bawah ini
Setelah itu kita dapat mengsingkronisasi zotero standalone dengan zotero firefox, sigkronisasi dilakukan secara online dan membuka zotero standalone dan akun zotero, buka aplikasi zotero pilih menu preference, pilih “sync” lalu masukkan informasi login sebagaimana yang telah dibuat ke dalam akun zotero online. Klik “Ok” dan zotero siap melakukan singkronisasi

















Setelah itu klik tanda panah warna hijau di bagian pojok kanan zotero, seperti tampak pada gambar




Setelah memiliki akun zotero online, kita dapat mengsingkronisasi berkas yang ada di zotero standalone dan zotero firefox, sehingga ketika suatu hari windows di install ulang, masih ada back up data di dunia maya.



[1] Muchamad Fauzan, “Upaya Pembangunan Karakter Mahasiswa STAIN Pekalongan Melalui Kegiatan Menulis Karya Ilmiah Berprinsip WSQ 165,” Forum Tarbiyah Vol 10, No. 1 (Juni 2012): 7.
[2] Supriyono, “Menulis Karya Ilmiah Bagian Dari Upaya Pemantapan Kompetensi Pendidik,” Diklus XVI (September 2012): 4.
[3] Tri Wulandari Agus Setyo Utomo, “Motivasi Pustakawan dalam Menulis Karya Ilmiah pada Terbitan Berkala di Badan Arsip dan Perpustakaan Jawa Tengah,” Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol 2, No 4 (2013): 3, http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jip.
[4] Y. Soeharso Eko Heri Widiastuti, “Panduan Penulisan Karya Ilmiah,” Majalah Ilmiah Pawiyatan XXII, No 2 (Juli 2015): 3.
[5] Rahmiati Rahmiati, “Problematika Mahasiswa Dalam Menulis Karya Ilmiah,” Jurnal Adabiyah 13, no. 2 (8 Desember 2013): 5.
[6] Agus Setyo Utomo, “Motivasi Pustakawan dalam Menulis Karya Ilmiah pada Terbitan Berkala di Badan Arsip dan Perpustakaan Jawa Tengah,” 3.
[7] Santi Pratiwi Tri Utami mad Syaifudin, “Penerapan Teknik Koreksi Tidak Langsung Untuk Meminimalkan Kesalahan Berbahasa dalam Penyusunan Karya Ilmiah pada Mahasiswa Nonjurusan Bahasa,” Universitas Negeri Semarang, 2012, 53.
[8] Dedi Wahyudi, “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pendidikan Akhlak dengan Program Prezi,” Universitas Ahmad Dahlan, n.d., 2.
[9] Dedi Wahyudi Tuti Alafiah, “Studi Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam,” Pembelajaran… (Dedi Wahyudi & Tuti Alafiah Vol. 8 (Desember 2016): 4, doi:10.18326/mudarrisa.
[10] Dedi Wahyudi Habibatul Azizah, “Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Konsep Learning Revolution” v26.1-28 (2016): 4, doi:10.18326/attarbiyah.
[11] Daniel Andrianus Ginting, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akutansi dalam Menulis dan Mempublikasin Karya Ilmiah,” Universitas Brawijaya, n.d., 2.
[12] Imam Suyitno, Menulis Makalah dan Artikel (Bandung: Refika Aditama, 2012), 85.
[13] Yakub Nasucha Muhammad Rohmadi, dkk, Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Yogyakarta: Medium Perkasa, n.d.), 89.
[14] Yuliati, “Perlindungan Hukum Bagi Pencipta Berkaitan dengan Plagiarisme Karya Ilmiah di Indonesia,” Arena Hukum Vol. 6, No. 1 (n.d.): 3.
[15] Andri Wicaksono Fahrurrozi, Sekilas Tentang Bahasa Indonesia (Yogyakarta: Garudhawaca, 2016), 183.
[16] Imam Suyitno, Menulis Makalah dan Artikel, 87.
[17] Dedi Wahyudi, “Islam dan Dialog Antar Kebudayaan (Studi Dinamika Islam di Dunia Barat),” Fikri Vol. 1, No. 2, (Desember 2016): 11.
[18] Haxa Soeprijanto, Panduan Mengelola Daftar Referensi Menggunakan Zotero (Yogyakarta: Perpustakaan Universitas Gajah Mada, 2016), 2.

bagaimana postingan ini?

 

Sample text

Sample Text

5/Cars/feat-tab

Sample Text

 
Blogger Templates