Apa Yang Sedang Terjadi Sekarang ini?
Entah apa yang salah di negeri tercinta ini. Semua orang
seolah merasa baik-baik saja dengan kehidupannya, padahal jika kita menilik
perkembangan kehidupan di sekitar kita sungguh sangat miris, terlebih
dengan fenomena-fenomena belakangan ini yang acap kali muncul di lingkungan
sekitar kita. Sebenarnya apa yang terjadi sekarang ini? Mana kaum intelektual
yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik, barangkali hal ini bukan disebabkan
karena tidak ada orang-orang yang mengerti tetapi mereka memang sedang
tersembunyi. Mengapa mereka tersembunyi? Karena mereka tidak punya kekuatan
untuk muncul di depan layar, karena mereka tidak punya pendukung untuk menggerakkan
pemikirannya secara real. Contoh kecilnya saja seperti ini, disuatu
Universitas ada 100 mahasiswa kemudian pada suatu hari ada satu mahasiswa yang
duduk di bawah pohon sambil menbaca buku, yang menjadi pertanyaan apa reaksi 99
mahasiswa tersebut? Ya tidak menutup kemungkinan mereka akan mencibir satu
mahasiswa tersebut dengan berbagai hinaan, sok rajinlah, kutu bukulah,
pencitraanlah dan masih banyak lagi. Akan berbeda jika keadaan itu dibalik,
misalnya 90 orang di Universitas tersebut membaca buku di bawah pohon dan ada
10 mahasiswa yang lontang-lantung tidak jelas, mereka akan segan bahkan malu
karena sebagian besar orang memaca buku sedangkan mereka hanya kurang kerjaan
saja, mungkin aka nada cibiran dari 90 mahasiswa “wah kutukupret tuh 10 orang”
hehe itu kasarnya.
Di sisi lain kaum intelektual juga tidak selalu
berkepribadian yang baik dan menginginkan perubahan yang baik untuk dunia di
sekitarnya, tidak sedikit orang-orang yang berintelektual tinggi hanya
menginginkan kepuasan diri saja, mereka hanya ingin menguasai kekuasaan hanya
untuk kepentingan individual dan jauh dari kata kemaslahatan umum, itulah yang
kemudian bisa disebut dengan kejahatan intelektual. Dari awal mereka menempuh
pendidikan pun akan menghalalkan berbagai cara karena dipicu keinginan
individual tersebut. Alhasil pengakuan
hak cipta orang lain tidak terhindarkan lagi, apalagi sekarang social media sangat
berkembang dengan pesat sehingga siapapun dapan mengakses apapun melalui google
maupun search engine yang lain untuk mencari informasi yang
diinginkan dan ironisnya tidak jarang mereka meng-copy karya orang lain dari
situ dang mengakui bahwa itu karyanya. Barangkali di sini akan terlihat
degradasi moral, bahwa tumbuh jiwa-jiwa yang tidak menghargai karya orang lain.
Lambat laun budaya kecil itu akan membesar
dan menjadi kebiasaan, alhasil fenomena seperti itupun akan menjadi mainstream
bagi kita, bahkan dapat berkembang kepada penyimpangan sosial yang lebih
besar lagi seperti korupsi, seks bebas ataupun tidak pidana yang lain. Kembali lagi
itulah keadaan, keadaan yang bahkan memaksa kita untuk mentoleransi penyimpangan-penyimpangan
tersebut, yang notabene jauh dari kata patut diindahkan. Barangkali itulah
penyimpangan yang kian berkembang di negara kita, degradasi moral sudah tidak
terhindarkan lagi dan budaya-budaya menyimpang sudah sangat mainstream bagi
kita seolah itu adalah fenomena biasa.
Akan sulit jika ada pertanyaan bagaimana
mengatasinya? Tentu itu sangat diharapkan oleh semua orang yang menginginkan
perubahan yang lebih baik. Sekarang kita mengaku memiliki agama dan telah
beragama dengan baik namun nyatanya penyimpangan social selalu meningkat
disetiap tahunnya. Jika kita menilik antrian jamaah haji di Indonesia, jika
kita mendaftar tahun ini kita baru bisa berangkat sekitar 10-15 tahun ke depan,
jelas itu mengindikasikan bahwa kesadaran beragama umat Islam di Indonesia
semakin meningkat, tetapi mengapa justru terjadi degradasi moral. Apa yang
salah dengan kita sekarang ini?
0 komentar:
Posting Komentar