BAGAIMANA RASA
TERIMAKASIH KITA TERHADAP AIR?
Oleh : Ririn
Erviana
Aktivis Dakwah
Kampus STAIN Jurai Siwo Metro
Tanggal 22
Maret merupakan Hari Air Sedunia atau biasa disebut dengan world water day.
Hari perayaan yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat dunia mengenai
betapa pentingnya air bagi kelangsungan hidup di dunia serta untuk menghimbau
para masyarakat untuk terus menjaga keberadaan air bersih dari pencemaran
lingkungan. Di Indonesia sendiri merupakan Negara yang sebagian besar wiayahnya
terdiri dari perairan namun masyarakatnya masih kesulitan dalam menemukan air
bersih terutama masyarakat di kota-kota besar. Hal itu disebabkan kurangnya
perhatian masing-masing individu terhadap kebersihan lingkungan yang berdampak
tercemarnya air bersih.
Sebagian besar
permukaan bumi adalah perairan yang melebihi luasnya daratan yang kita tempati ini. Karena 71%
permukaan bumi yang kita tinggali ini adalah perairan dan sisanya daratan. Air
merupakan sebuah unsur kehidupan yang sangat penting. Seluruh kehidupan di bumi
sangat bergantung kepada air. Air bahkan menempati posisi yang sangat sentral
dalam kehidupan di muka bumi ini. Bahkan manusia tidak dapat hidup tanpa air.
Kita tidak dapat hidup di merkurius, venus, dan planet lainnya karena di sana
tidak tersedia air. Bukan hanya manusia yang tidak dapat hidup tanpa air namun
hewan dan tumbuhan yang merupakan makhluk hidup juga tidak akan bisa hidup
tanpa adanya air. Jadi ancaman terbesar bagi kehidupan di bumi ini adalah
hilangnya air (kekeringan). Sebab, makhluk hidup termasuk juga manusia akan
cepat mati kekukarangan air ketimbang kekurangan makan.
Sebagaian tubuh
kita terdominasi oleh adanya air. Untuk
orang dewasa 50-60% tubuhnya terdiri dari air, sedangkan untuk anak-anak 65%
tubuhnya terdiri dari air. Bahkan seorang bayi terdapat 80% air di dalam
tubuhnya. Oleh karena itu, mengonsumsi banyak air putih sangat baik untuk
kesehatan tubuh kita sehingga dapat memperkuat daya tahan tubuh kita terhadap
serangan penyakit.
Bagaimana sebagai seorang manusia berterimakasih
terhadap air? Yang selalu member kontribusi penting bagi kehidupan manusia.
Apakah hanya dengan begini-begini saja? atau ada tindakan lain untuk
berterimakasih? Kita harus berterimakasih kepada Allah swt yang telah
menurunkan hujan sehingga airnya dapat kita gunakan untuk aktivitas kehidupan.
Namun tidak
jarang dalam menggunakan air kita enggan menghematnya dengan alasan bahwa air
tidak akan habis karena jumlahnya yang banyak. Padahal sejatinya air akan habis
jika kita tidak pandai menjaganya, seiring berjalannya waktu air akan semakin
terkontaminasi dengan zat-zat kotor karena kita tidak menjaganya, alhasil air
bersih sulit ditemukan lagi. Oleh sebab itulah, sebagai rasa terimakasih kita
terhadap air hendaklah kita selalu menjaga dan menggunakannnya dengan baik agar
tidak membuang sia-sia air bersih.
Bagaimana cara
kita menghemat air dalam kehidupan sehari-hari? Tentunya dengan menggunakan air
seperlunya saja, tidak berlebihan dalam menggunakan air atau bahkan menggunakan
air hanya untuk hal-hal yang tidak penting. Misalnya membiarkan kran tetap
menyala padahal sudah tidak dipergunakan lagi. Hendaknya kita mematikan kran
air setelah kita tidak menggunakan air. Air-air bekas kita jangan terlebih
daluhu dibuang, karena bisa digunakan untuk sesuatu yang lain. Seperti air bekas
mencuci sayuran dapat kita gunakan untuk meyiram tanaman dan bunga-bunga di
sekitar rumah kita. Selain memanfaatkan air yang sudah tidak terpakai lagi,
bekas pencucian sayuran juga menyuburkan tanaman. Kemudian air bekas kita
membilas pakaian sehabis kita mencuci, dapat kita manfaatkan untuk membersihkan
kamar mandi tidak harus menyalakan kran untuk membersihkannya, selain
memanfaatkan air yang sudah tidak terpakai lagi, air bekas membilas juga masih
mengandung sisa sabun untuk kita membersihkan kamar mandi.
Di musim
penghujan seperti sekarang ini kita dapat membuat lubang-lubang kecil di
sekitar rumah kita agar air yang turun ketika hujan dapat lebih cepat terserap
pada lubang tersebut. Selain berfungsi mengurangi potensi banjir lubang-lubang
ini pun dapat berfungsi untuk menanam air ketika musim penghujan. Supaya air
yang ada di bumi tidak habis menguap karena tertanam dalam tanah oleh
lubang-lubang tersebut. Dengan begitu air tawar dari hujan tidak langsung habis
mengalir ke laut ataupun menguap, karena air tertanam dalam tanah yang membuat
sumber mata air di dalam sumur tidak habis ketika musim kemarau tiba.
Polemik yang
kian timbul sekarang ini adalah susahnya menemukan air bersih. Padahal
Indonesia adalah Negara dengan iklim tropis dan memiliki banyak wilayah
perairan. Kita membeli 1,5 liter air minum di Indonesia seharga Rp.6000
sedangkan kita membeli air minum di arab 1 liter hanya Rp.3000. padahal di
Negara Arab hanya turun hujan sekali dalam setahun sedangkan di Indonesia
dengan curah hujan yang cukup banyak justru tidak bisa memanfaatkan air yang
ada.
Faktor utama
sulitnya menemukan air bersih adalah kita kurang memperhatikan kebersihan hidup
kita sehingga limbah-limbah kehidupan kita mencemari air bersih. Misalnya saja
sampah rumah tangga, banyak sekali berceceran di dalam sungai, padahal membuang
sampah di sungai dapat memicu timbulnya banjir, namun manusia tetap
membuangnya. Sehingga sungai-sungai satu demi satu tercemari oleh adanya sampah
rumah tangga. Sebagai rasa terimakasih kita kepada air sudah semestinya kita
menjaga kelestarian air dan tidak mencemarinya dengan sampah justru menjaganya
dari berbagai kotoran yang bisa mencemarinya.
Oleh karena
itu, sudah seyogyanya kita bersama-sama menjaga kebersihan air demi
kelangsungan hidup kita, juga demi kelangsungan hidup makhluk lain di sekitar
kita. Mulai menanamkan kebaikan kecil akan membiasakan kita untuk melakukan
kebaikan yang besar dan berguna bagi lingkungan di sekitar kita.
0 komentar:
Posting Komentar